Back to Top

Cara Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Pada Anak Usia Dini

Raden Pedia
January 16, 2017
0 comments
Cara Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Pada Anak Usia Dini
Salah satu cara mengembangkan kecerdasan kinestetik pada Anak Usia Dini salah satuya adalah kelenturan tubuh. Sebagai bagian dari komponen kecerdasan kinestetik, kelenturan melengkapi komponen kinestetik lain. Kelenturan terkait dengan keluwesan dan estetika dari gerakan-gerakan terencana dari manusia. Kelenturan dapat dirangsang melalui kegiatan yang indah, halus dan luwes. Kelenturan juga meliputi kegiatan yang lentur, lancar, tidak kaku. Hampir semua tarian, termasuk balet berfungsi melenturkan gerak tubuh. Kegiatan yang dirancang untuk mengembangkan kelenturan gerak tubuh anak adalah:
1.      Demonstrasi gerak
“Menari” merupakan paduan gerakan badan (tangan, dan sebagainya) yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian (musik, gamelan, dan sebagainya). Menari memiliki tujuan utama merangsang kemampuan gerak dan kelenturan tubuh. Kegiatan ini diberikan di TPA, KB, dan TK dengan penyesuaian tari.
2.      Menirukan gerakan.
“Meniru gerak” merupakan kegiatan menirukan gerakan-gerakan luwes yang dilihat atau dipersiapkan. Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang kepekaan terhadap gerakan luwes yang bernilai estetis (indah).
3.      Mencipta dan meluweskan gerak.
“mencipta dan meluweskan gerak” merupakan kegiatan membuat gerakan spontan dan meluweskan gerakan spontan tersebut. Kegiatan ini bertujuan merangsang kemampuan membuat gerakan yang luwes pada anak.
Sumber gerak tari adalah tubuh secara keseluruhan. Mulai dari gerakan kepala, tangan, hingga kaki. Seperti kita tahu bahwa tubuh itu merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisah-pisah. Ketika anak menari melangkahkan kakinya atau merentangkan tangannya, misalnya tidak berarti bahwa bagian-bagian tubuhnya yang lain tidak turut menari. Bahkan kesatuan dan keseimbangan seluruh anggota tubuhnya sangat utama dalam menari. Anggota tubuh yang digerakkan baik secara sadar atau tidak, dalam menari harus tetap menjadi satu kesatuan, sehingga keseimbangan dari perwujudan seluruh tubuh tetap terjaga dan tertata dalam ruang.
Mengenal struktur tubuh atau anatomi merupakan pengetahuan penting bagi anak di dalam menari. Anak diberi kesempatan mengidentifikasi dan mendemonstrasikannya melalui gerakan tari yang terkoordinasi dengan bagian struktur tubuh atau anatomi, seperti persendian yaitu : siku, lutut, pinggang, leher, pergelangantangan, pundak atas.
Mengorganisasikan gerakan tubuh atau melakukan olah tubuh dalam menari, dapat dilakukan melalui:
a.    Gerakan dinamis, merupakan gerakan yang dilakukan secara wajar oleh anak namun indah dilihat. Untuk melakukan gerakan dinamis dalam menari tidak semua anak mampu, oleh karenanya anak perlu mendapat latihan seperti menggerakan tangan dan kaki secara harmonis sesuai irama musik, baik bergerak di tempat maupun sambil berpindah tempat mengisi ruang tempat ia menari dan mengolah tubunya dengan gerakan spontan tapi seirama. Melatih kemampuan anak mengkoordinaskan gerak struktur tubuhnya harus dengan irama iringan, baik irama iringan musik dari kaset maupun irama iringan alat musik pukul. Gerakan dinamis yang dilakukan anak dalam menari akan diperolehnya melalui kemampuan mereka mengkoordinasikan gerakannya dengan merespons iringan musik dengan baik.
b.    Pembentukan tubuh, pembentukan tubuh bagi anak usia dini tidak harus menggunakan teknik yang sulit. Latihan pembentukan tubuh yang diajarkan cukup dengan cara mendemonstrasikan gerakan lateralatau ke arah samping dan menyilang ke arah samping, atau gerakan yang menggunakan bagian tubuh atas dan bawah dalam waktu yang bersamaan.
Beberapa keterampilan tubuh yang penting dilakukan anak dalam menari, yaitu:
a.    Keseimbangan, keseimbangan adalah kemampuan anak untuk mendemonstrasikan kemampuan berjalan, melingkar, berjalan jinjit, dan kemampuan menyeimbangkan satu kaki selama dua atau tiga detik.
b.    Kekuatan, merupakan kemampuan untuk mengungkapkan ekspresi gerak tubuh anak dalam menari.
c.    Rentang gerak, anak mampu mendemonstrasikan fleksibilitas dari gerakan berputar-putar pinggang, pundak, lutut dan kaki.
d.   Menghubungkan, yang maksud dengan keterampilan menghubungkan adalah keterampilan anak menggerakan bagian tubuh secara tersendiri, seperti : menggerakan tangan kanan saja atau kepala saja atau pada waktu yang bersamaan memfokuskan pada perhatian dan arah.
Kesadaran tubuh menunjuk pada kemampuan anak untuk mengenal nama-nama bagian tubuhnya yang bemacam-macam serta kemampuan untuk mengontrol setiap bagian dari tubuhnya secara terpisah. Bagian-bagian tubuh yang perlu dikenal anak dalam menari melibatkan tiga wilayah meliputi :
1.    Wilayah kepala, yaitu : dahi, muka, pipi, alis, hidung, mulut, telinga, rahang, dagu, mata dan rambut.
2.    Wilayah badan bagian atas, yaitu : leher, bahu, dada, perut, lengan tangan, siku, pergelangan, telapak dan jari-jari.
3.    Wilayah badan bagian bawah, yaitu : pinggang, pinggul, pantat, paha, lutut, betis, pergelangan kaki, tumit, bola-bola kaki dan jari-jari.
Bagian-bagian tubuh seperti kaki, tangan, kepala dan wajah dalam menari memiliki peran dan fungsi masing-masing serta merupakan media dalam gerak. Seperti tangan, misalnya dibandingkan dengan kaki, tangan lebih banyak memiliki fungsi sebagai media komunikasi, seperti isyarat untuk menunjuk, memanggil, mengacungkan jempol, dan lain-lain. Di dalam tari, tangan juga merupakan media ungkap. Desain atau konsep gerak tangan dalam menari sangat dominan variatif. Bagian-bagian tubuh ini sangat penting dalam mengekspresikan makna, dan sebagai medium ungkap menyampaikan ekspresi di dalam menari.
Gerak merupakan dasar belajar tari. Anak pada umumnya senang bergerak. Ketika anak bergerak sambil menari, merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi mereka. Bergerak sambil menari ini akan membantu baik guru maupun anak untuk memahami gerak yang terintegrasi dalam tari. Tari dapat membantu anak mengenal pengetahuan bagaimana menginternalkan pengalaman gerak, bagaimana menciptakan gerak secara spontan. Dalam pembelajaran tari mereka mampu menggunakan gerakan untuk menyampaikan sesuatu. Gerak memberikan pemahaman kognitif antara ide, gerak, maksud, hasil atau solusi.
Kesadaran akan gerakan-gerakan anggota tubuh anak seperti tepukan tangan yang ritmis misalnya, atau hentakan kaki yang ritmis atau dalam suasana keceriaan di kelas maupun di luar kelas merupakan kepekaan anak dalam menari. Kepekaan ini sangat penting sebab semakin meningkat pemahaman anak semakin bagus ia menampikkan gerakannya. Gerakan-gerakan tubuh yang sederhana tersebut relatif mudah direspon oleh anak-anak. Gerakan tubuh anak dalam menari, seberapapun sederhananya, dimaksudkan untuk menari.
Dalam menari, anak bergerak secara natural. Mereka bergerak untuk mencapai mobilitas, bergerak untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan, dan bergerak karena menyenangkan dan merasa bahagia. Ketika gerakan mereka menjadi terstruktur dan dipertontonkan dengan penjiwaan sesuai dengan gerakannya maka itu disebut tari. Sama halnya dengan mengorganisasikan bunyi menjadi sebuah musik. Anak belajar struktur gerak sama dengan ketika mereka belajar bahasa. Meskipun pembelajaran untuk anak usia dini menyertakan pelajaran menggambar dan bernyanyi, sering terlupakan memasukan pengorganisasian gerak ke dalam suatu pengalaman indah. Gerak tari bagi anak usia dini disesuaikan dengan usianya, dan gerakan itu mampu memberikan informasi.
Gerak tubuh penari membutuhkan ruang, seperti halnya benda, yang mengisi suatu volume di dalam suatu ruang. Dalam tari, tubuh bukan hanya mengisi ruang, melainkan juga menciptakan ruang. Ketika seorang anak merentangkan tangannya, misalnya maka dengan sendirinya suatu ruang gerak akan tercipta. Kemampuan kesadaran ruang yang mereka ciptakan tadi, menunjuk pada posisi tubuh yang dikaitkan dengan ruang sekelilingnya. Ini merupakan dasar dalam perkembangan kemampuan gerak perseptual anak. Gerak perseptual dihasilkan oleh kemampuan anak mengindera rangsangan dan menentukan gerak yang sesuai dengan rangsang itu. Anak menerima dan merespons rangsang melalui keterampilan gerak yang menarik dan unik dengan menggunakan elemen-elemen tari kemudian mendemonstrasikannya lewat kosa kata tari. Pengembangan kosa kata tari, seperti memberi nama gerakan yang berlawanan, misalnya besar-kecil, cepat-lambat, bergerak-berhenti, dan lain sebagainya
Bentuk-bentuk ruang dalam menari unuk anak usia dini adalah :
1.    Arah,anak menggunakan tubuhnya untuk menciptakan arah seperti, melakukan gerakan ke depan, ke belakang, ke samping, meninggi dan merendah serta berbelok sambil menjelajahi tempat yang kecil, besar, tinggi bahkan rendah.
2.    Jalan setapak,anak menari dalam ruang yang lurus, berbelok, dan melingkar dengan jalan setapak.
3.    Level, anak menari dengan level intensitas yang tinggi, menengah dan rendah.
4.    Bentuk, anak mendemonstrasikan bentuk-bentuk geometri dengan tubuh, seperti melingkar, segitiga, segiempat, bintang, oval, bentuk bulan sabit. Contohnya anak menari membentuk huruf  “X”, “P”, an “L”.
5.    Bentuk individual, anak bergerak pada ruang sendiri dan pada ruang teman lainya. Misalnya, anak bergerak pada ruang sendiri, kemudian bergerak di posisi temannya, demikian sebaliknya.
6.    Hubungan, anak menari dan mengidentifikasi hubungannya dengan posisi yang jelas dengan teman lain, seperti : gerakan si Anita berhubungan dengan gerakan teman di sampingnya, juga berhubungan dengan teman didepannya, dan berhubungan dengan teman dibelakangnya, ke muka atau menjauh.
Aspek waktu amat penting dalam menari dan hal ini perlu diperhatikan oleh guru. Untuk melompat misalnya, anak butuh waktu 3 detik, untuk melangkah membutuhkan waktu 2 detik. Atau suatu gerakan yang sama seperti gerakan jalan di tempat jika dilakukan dalam waktu yang berbeda, akan berbeda pula efek dan rasanya, baik bagi anak yang melakukannya, maupun bagi orang lain yang melihatnya. Walaupun tidak selalu, aspek waktu dalam tari sering terkait dengan musik pengiringnya, yang memang secara bersama-sama menjalani waktu tersebut. Istilah yang banyak dipakai yang berkaitan dengan waktu adalah irama. Jadi gerakan tari adalah gerakan yang berirama, yang diatur waktunya. Pengaturan waktu yang dimaksud adalah cepat-lambatnya tarian. Waktu diatur sesuai dengan kebutuhan atau keadaan. Sebagai contoh, anak melakukan gerakan yang lambat, bukan karena santai, atau sebaliknya bergerak cepat bukan karena tergesa-gesa melainkan karena itulah waktu yang cocok untuk melakukan tariannya.
Aspek waktu dalam menari adalah:
1.    Tempo, anak menari dengan tempo yang berbeda-beda tergantung pada perubahan iringan musik atau instrumen.
2.    Ritme, anak menari dengan ketukan yang tetap, seirama dengan musik atau instrumen.
3.    Pola, anak menari dengan pola ritmik.
4.    Musik, anak berimprovisasi dengan merespons musik.
Untuk bergerak anak perlu tenaga. Aspek tenaga dalam menari berhubungan dengan kemampuan untuk menciptakan daya (force), menyerap tenaga, mengatur keseimbangan, mengatur jarak, kecepatan, serta aliran gerak. Besar kecil tenaga yang dikeluarkan anak dalam menari tergantung dari kebutuhannya. Dalam tari tenaga diatur, seperti keras-lemahnya, besar-kecilnya, sesuai dengan yang diperlukan. Pengaturan tenaga ini disebut dengan dinamika. Tenaga besar melahirkan dinamika gerakan yang kuat, dan tenaga yang kecil melahirkan dinamika yang lembut. Contoh, anak menari dalam berkelompok sambil membawa tongkat, gerakan-gerakan yang dilakukan seperti meloncat ke atas, diselingi dengan langkah kaki seperti derap langkah tentara. Gerakan anak ini menciptakan ruang besar, dan rasa waktu yang cepat, serta menciptakan dinamika yang kuat. Dengan demikian, aspek fisik atau teknik tari berkenaan dengan ruang, waktu dan tenaga.


by Google