Back to Top

Bukan salahku


Penulis : rahes

Saat itu usiaku masih 5 tahun, hal hal manis tentang semuanya masih ingin ku rasakan. Bermain adalah hobiku. Kemarahan adalah sanksi yang aku terima jika aku nakal. Aku sangat senang jika sedang bersama ayahku, ayahku yang gagah berani selalu mengajariku sembari bermain. Saat itu aku sedang asik bermain air di depan rumah bersama ayahku. Namun hal itu terjadi, hal yang hampir tidak diinginkan oleh setiap anak. Tiba tiba ibuku datang dan meminta cerai kepada ayahku, dengan beralasan perekonomian yang tak kunjung stabil sampai bisa mengikhlaskan kebahagiaan anak yang terambil. Aku dipisahkan dari ayahku, ayah yang sangat aku sayangi.

Aku dan ibuku melanjutkan hidup di luar kota, kota yang berbeda dengan ayahku. Aku merasa tak nyaman tinggal di tempat baruku. Aku hanya menginginkan ayahku dan ibuku kembali. Seiring berjalannya waktu usia ku bertambah dan semakin besar pula pemikiran ku. Namun aku jatuh pada lubang yang salah, keputus asaan ku membawa ku ke pergaulan yang kurang baik. Rasa respect ku terhadap ibu ku tak kunjung datang, pergaulan ku dengan anak anak nakal disekitar ku. Aku bosan hidup seperti ini. Tak ada satupun kenakalan yang belum pernal aku lakukan. Dari itu semua aku tak sedikitpun mendapatkan kebahagiaan, yang ku dapatkan hanya kegelisahan.

Aku merasa gagah dengan tingkah ku ini, aku selalu berkata ini salah mereka. Tak ada sedikitpun kebahagiaan yang bisa aku dapatkan sejak kejadian itu. Semuanya telah hilang, tak ada yang bisa mengerti ku. Salahkah aku jika ingin hidup bahagia seperti orang lain? Hidup dengan keluarga yang harmonis dengan keluarga kandung tentunya. Mengapa tuhan tidak adil, memperlakukan seperti ini dari kecil. Hukum saja mereka, mengapa mereka berpisah. Lantas mengapa aku yang disalahkan, andai dulu mereka tidak berpisah rasanya aku tidak akan berada di keputus asaan ini. Cobalah, aku hanya ingin dilihat bahwa aku ada.
Aku bukan anak haram, aku hanya ingin hidup dengan harapan.
Aku bukan anak pembawa sial, aku hanya ingin dilihat dan dikenal.
Aku tak perlu kekayaan dan kemewahan yang aku inginkan hanya keluarga ku bisa kembali bersatu.

Jangan salahkan aku,
Ya inilah yang ingin aku katakan. Aku bukan anak nakal tapi aku ingin kau kenal wahai Ayah dan IbuKu.
_____________________

Penulis menulis catatan ini hanya sebagai pengingat untuk kita semua, bahwa kita ada karena keluarga. Tulisan ini berdasarkan inspirasi dari kisah nyata seorang sahabat. Penulis banyak mengambil hikmah dan penulis coba masukkan dalam cerita sederhana yang penulis buat. Anak adalah tanggung jawab kedua orang tua, bukan hanya satu pihak tapi harus keduanya. Saat anak anak mental seseorang sudah mulai diberi pondasi, Maka janganlah sekalipun kamu hancurkan. Jangan salahkan anak jika anak itu nakal, tetapi berkacalah dengan apa yang telah diri kita lakukan. Menyalahkan memang hal yang paling enak, tapi menyalahkan bukan jati dari pemenang. Terima kasih sudah berkenan berkunjung dan membaca di blog Serambi Catatan. Sampai jumpa di postingan berikutnya.

Tags :
Cerpen Menyentuh Hati
Cerpen Terbaru 2019
Contoh Cerpen yang baik
Cerpen Kreatif 2019
Cerpen Terbaru
  1. Thali'ah Thassa

    Teruskan untuk menulis yaa! Sudah bagus . Tingkat kan lagii

    Reply
    1. Publisher ID

      Terima kasih Thali'ah, insyaallah selalu berusaha memperbaiki

  2. Unknown
  3. Nurul Hasanah

    Lanjutkan tulisannya, dan semoga bisa menginspirasi yang lain

    Reply
  4. Derry Setiawan
    1. R Ayi Hendrawan S

      Terima kasih Derry, jangan lupa berkunjung kembali

  5. Farid Hizbullah

    Tulisannya mantap, lanjutkan !

    Reply
    1. R Ayi Hendrawan S

      Makasih bang, jangan bisan bosan ya

  6. rahma rahayu

    buat sendiri ceritanya ? kalau iya cocok banget nih jadi novelis. di lihat dari tulisannya bagus. mungkin ada sedikit perbaikan sih. saya yakin pasti bisa berkembang.

    Reply
    1. R Ayi Hendrawan S

      Iya bang, tp berdasarkan kisah nya yang saya ambil dri teman saya. Semoga saja ya. Aamiin ya rabbal alamin

  7. IF Group

    keren banget ini, ada rencana di bukukan gak nih? sayang soalnya gan ada potensi

    Reply
    1. R Ayi Hendrawan S

      Ada sih bang, jd itu baru rencana. Semoga aja deh ya nnti link link yang bantu blog ini ane lampirkan klo udah jd buku di buku ane

  8. danny yuniar

    Keren, di tunggu kelanjutannya gan

    Reply
  9. Hariyantobaca

    Membantu untuk tugas bahasa indonesia hehe

    Reply
    1. R Ayi Hendrawan S

      Semoga aja bisa Page One biar banyak yang mengunjungi juga jd gampang nyari tugasnya hehe

  10. Adlie Rafqie

    Keren cerpennya, lanjutkan karyanya gan 😊


    Jangan lupa kunjungi balik :

    BLOG TENTANG TIPS-TIPS PALING MENARIK

    Reply
  11. Guruku PKn

    Bagus ceritanya.. sedih juga bacanya

    Reply
  12. Shane Dizzy Sukardi
    1. R Ayi Hendrawan S

      Alhamdulillah kalau begitu

  13. bulletsdeathterror

    Mantap banget gan cerpennya banyak nilai yang bisa diambil

    Reply
    1. R Ayi Hendrawan S

      Jangan lupa d share ya mas

  14. Arif Nur Hidayat
  15. bogi sulistyo

    lhah.. kisah nyata :') mantap bang

    Reply
    1. R Ayi Hendrawan S

      Alhamdulillah atuh, mantaf

  16. AMATERASU ID

    Bagus banget cerpennya gan... alur cerita yang disajikan gokil dan menarik hihihi

    Reply
  17. Mohammad Fathur Al Hadi
    1. R Ayi Hendrawan S

      Alhamdulillah maksih bang

  18. Belajar Sehat

    Mantul cerpennya, semangat terus bang buat cerpen baru

    Reply
  19. HS

    Cerpennya keren sekali. Ceritanya bagus dan menarik. Jarang sekali blog-blog yang menyediakan cerpen-cerpen berkualitas, setauku ada sih web cerpenmu, goresan pena, dan blog ini salah satunya. Sukses terus ya untuk serambi catatan.

    Reply
  20. Dandi

by Google