Back to Top

Cerbung: Kalimat Sakral Terucap part III

Raden Pedia
June 24, 2019
0 comments
Cerbung: Kalimat Sakral Terucap
Cerbung: Kalimat Sakral Terucap
Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat datang di RadenPedia.com, kali ini admin kembali dengan lanjutan Cerita Bersambung Kelimat Sakral Terucap. Buat kalian yang belum baca part II nya silahkan Klik disini. Nah buat kalian yang udah baca dan penasaran dengan kelanjutannya, yuk langsung aja di baca kelanjutan ceritanya berikut. Selamat membaca guys. :)
-------------------------
Author : NF (Inisial Penulis)
Editor : HF (Inisial Editor)
Publisher : Serambicatatan.com

Kalimat Sakral Terucap part III

"Kalo aku sih pengennya kerja dulu baru kuliah tapi gak dikasih izin sama orang tua" curhat caca.

"Yaa mending langsung kuliah aja, kerja cape" nasehat mayang.

"Iyaa ca mending kuliah aja" saranku.

Waktu terus bergulir tidak terasa kumandang adzan dzuhur terdengar di telinga kami.

Kami menghentikan obrolan ini, kami memutuskan untuk shalat dzuhur dan meninggalkan kafe untuk pergi ke mesjid dekat kafe, kebetulan kafe ini tempatnya strategis selain berada di pinggir jalan alhamdulillah ke mesjid pun dekat.

Tak perlu waktu lama untuk sampai di mesjid, kami langsung pergi ke tempat wudhu wanita dengan ocehan kami yang banyak bicara.

Setelah shalat dzuhur aku ditinggal sendirian di mesjid karna kedua temanku sudah pergi pulang.

Rasanya tidak ingin pulang setelah mendengar kalam Allah mengalun indah dari shaf laki-laki.

"Masyaa Allah siapa ya suaranya merdu sekali"  batinku berucap.

"Astagfirullah, sudah ah pulang takutnya berpikir yang aneh-aneh" ujarku pelan sambil meninggalkan mesjid dan langsung pergi ke DTA.

Setelah selesai shalat asar aku memutuskan untuk segera pulang.

Dibalik pembatas antara dalam dan luar terdapat seorang gadis yang sedang menikmati senja.

Yang ditunggu namun datang hanya sebentar, tak apa ada kenikmatan melihat keindahan yang Allah ciptakan.

Adzan magrib berkumandang menandakan waktu shalat sudah dimulai.

Kujawab lantunan adzan dan langsung bergegas melaksanakan shalat magrib.

Kalam Allah terus kubacakan walaupun waktu yang sedikit aku harus meluangkan untuk membaca surat cinta dari Allah.

Setelah selesai shalat isya aku memutuskan untuk mengabari Adit perihal panitia sanlat.
Via whatsapp
"Assalamualaikum dit"

"Waalaikumsalam zi"

"Maaf dit ternyata a fahrul juga gak bisa dit :( "

"iya gpp zi"

"Maaf dit, jadi gak enak"

"Santai aja zi"

"Yaudah dit maaf ya, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Kusimpan hp-nya di atas nakas, lalu duduk di pinggir ranjang.

Perasaan bersalah menghantuiku, rasa tidak enak kepada Adit terus berkeliling di otakku.

Daripada terus kepikiran aku memutuskan untuk tidur lebih awal dari biasanya.

Langit malam hitam pekat dihiasi bintang-bintang yang selalu solid menghiasi langit tanpa lelah.

Seolah saling pengertian awan pun mengalah demi bintang agar terus menghiasi langit.
-----------------------------
Alhamdulillah sudah selesai untuk part III nya. Bagaimana menurut kalian para pembaca setia blog ini. Jangan lupa untuk like share dan subscribe biar gak ketinggalan lanjutan cerita terbarunya. Terimakasih sudah membaca sampai akhir.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh

by Google