Back to Top

Berikut Cara Menanam Melon Di Musim Kemarau Supaya Berbuah Besar Dan Manis

Raden Pedia
July 15, 2019
0 comments

RADENPEDIA - Memasuki pertengahan musim kemarau selalu dibarengi dengan panen raya buah melon. Buah yang satu ini memang cocok ditanam di awal musim kemarau, yaitu pada bulan Mei sampai bulan Agustus. Ketika intensitas turunnya hujan dirasa sudah mulai jarang terjadi, maka penanaman melon dapat segera dilakukan.

“Kenapa melon ditanam saat musim kemarau?"

Ternyata kadar kemanisan buah melon dipengaruhi oleh jumlah air yang diserap oleh tanaman. Khususnya ketika memasuki fase pematangan buah. Yaitu saat tanaman sudah berusia 50 - 55 hari setelah tanam (HST).

Supaya kadar kemanisan buah yang dihasilkan bisa tinggi (12 - 14 brix), maka saat memasuki fase pematangan buah aktifitas pengairan harus dihentikan.

Nah, dengan menanam melon di awal musim kemarau, maka kita dapat mengatur jumlah debit air yang diterima oleh tanaman sampai menjelang panen.

Lain halnya kalau penanaman dilakukan saat musim penghujan. Buah yang dihasilkan bisa terasa hambar dan kurang manis, karena akar tanaman mendapatkan air yang berlebihan saat memasuki fase pematangan buah.

Setelah mengetahui waktu tanamnya, berikut tahapan menanam melon supaya buah yang dihasilkan dapat berukuran besar sekaligus manis.

Menanam melon secara vertikal
Sebenarnya ada dua macam cara dalam budidaya melon (cantaloupe) berdasarkan posisi pertumbuhannya. Pertama tanaman dibuat merambat ke atas secara vertikal dengan bantuan lanjaran, atau cara yang kedua tanaman dibiarkan menjalar di permukaan tanah secara horizontal.

Di mana proses perawatan tanaman melon secara vertikal jauh lebih mudah dibandingkan yang dibiarkan menjalar. Di sisi lain meskipun lahan budidaya melon berukuran sempit, jumlah tanaman yang dibudidayakan juga bisa tetap banyak.



Untuk bahan lanjaran sebaiknya menggunakan batang bambu, karena bambu memiliki serat yang kuat dan bisa dipakai berulang kali. Selain itu biaya pengadaan bambu juga tergolong lebih murah sekaligus mudah didapatkan dibandingkan dengan jenis kayu lainnya.

1. Persiapan lahan

Layaknya tanaman dari keluarga Cucurbitacaea atau timun-timunan, tanaman melon menyukai kondisi lahan dan tanah yang hangat. Maka dari itu tanaman ini cocok dibudidayakan di dataran rendah sampai dataran sedang. Mulai dari 0 mdpl - 600 mdpl.

Buat bedengan dengan ukuran lebar 120 cm, tinggi 30 cm, serta panjang 10 m. Sedangkan untuk jarak antar bedengan yang ideal adalah 60 cm. Dengan desain bedengan seperti ini maka cahaya yang diterima oleh tanaman untuk fotosintesis dapat maksimal.

Selain itu sirkulasi udara juga lebih baik, sehingga penyakit jamur powdery mildew dan kresek yang sering menyerang daun dan batang tanaman melon dapat dicegah.

2. Pemberian pupuk dasar

Tanaman melon termasuk tanaman berumur pendek yang memerlukan air serta unsur hara makro dan mikro dalam jumlah banyak. Di mana nantinya setiap satu tanaman bisa menghasilkan 2 - 6 buah dengan bobot rata-rata 2 kg.

Untuk itu bedengan tempat penanaman melon perlu diberikan pupuk dasar berupa campuran pupuk kandang dari kotoran sapi atau kambing yang telah kering sebanyak 850 gr - 1 kg, pupuk NPK 25 gr, ZA 10 gr dan SP36 10 gr per tanaman.

Campurkan bahan tersebut dengan tanah bedengan secara merata. Apabila pH tanah kurang dari 6, maka tiap bedengan perlu ditambahkan dolomit sebanyak 5 kg - 7 kg.Gunakan juga mulsa penutup tanah seperti jerami padi atau mulsa plastik, agar supaya tanah bedengan tetap hangat dan lembab.

3. Penggunaan benih berkualitas dan bersertifikat

Dikalangan petani melon jenis benih yang sering dipakai diantaranya merk PERTIWI, PANAH MERAH, DAN SAKATA. Tiga merk benih bersertifikat tersebut memiliki varietas melon daging putih kehijauan, melon daging oranye dan melon kulit kuning.

Anda dapat membelinya di toko pertanian atau secara online. Di mana masing-masing memiliki keunggulan dan harga jual yang berbeda-beda.

Keuntungan dari penggunaan benih yang diproduksi oleh pabrik tersebut salah satunya adalah kualitas buah yang dihasilkan dapat sesuai dengan yang diharapkan.

Benih tersebut juga sudah melalui proses seleksi yang ketat sampai didapatkan produk unggulan F1, sehingga buah yang dihasilkan memiliki kulaitas yang baik, sekaligus tanaman dapat lebih tahan dari serangan hama dan penyakit.

Lakukan pembibitan terlebih dahulu di dalam greenhouse dengan menggunakan seedtray selama 1 minggu. Media tanam yang digunakan berupa campuran pupuk kandang dan cocopeat dengan perbandingan 1:2.

4. Pindah tanam

Setelah bibit melon berusia 1 minggu atau telah berdaun 3, maka bibit sudah bisa dipindahkan di bedengan pembesaran.

Gunakan jarak tanam 50 - 60 cm antar tanaman. Waktu pindah tanam sebaiknya dilakukan sebelum jam 10 pagi atau setelah jam 3 sore.

Buat lubang tanam sesuai dengan ukuran bibit, usahakan untuk tidak merusak perakarannya saat memindahkan bibit. Setelah bibit ditanam, lakukan penyiraman dengan air secukupnya.

5. Penyiraman dan Pemupukan Susulan

Supaya tanaman melon dapat tumbuh dengan baik maka lakukan penyiraman dan pemupukan secara berkala. Saat tanaman berumur 0 HST sampai dengan umur 24 HST proses penyiraman dilakukan setiap pagi hari. Setelahnya penyiraman dapat dilakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu sampai tanaman berumur 50 - 55 hari.

Sedangkan untuk aktifitas pemupukan secara berkala dilakukan setiap 1 minggu sekali. Larutkan pupuk sintetis sesuai dosis dengan air bersih sebanyak 250 ml, kemudian kocorkan di sekeliling tanaman.

Berikut tabel waktu aplikasi pupuk susulan serta jenis dan takaran pupuk yang digunakan pada tanaman melon ;

 

6. Pemangkasan Cabang dan Seleksi Buah

Pemangkasan cabang diperlukan agar supaya nutrisi yang diserap oleh akar tanaman dapat dimanfaatkan secara optimal. Pada umumnya jumlah cabang yang dipelihara sampai tanaman menghasilkan buah cukup 2 cabang sekunder.

Biasanya tanaman mulai menghasilkan bunga jantan dan betina saat memasuki umur 28-35 HST. Pada waktu itu lakukan penyerbukan buatan dengan cara mengoleskan benang sari pada bunga jantan ke putik bunga betina yang tumbuh mulai dari ruas daun ke 8.



Nantinya Anda dapat melakukan seleksi dengan cara membuang bakal buah yang berukuran kecil dan cacat setelah bakal buah sudah seukuran telur ayam. Jumlah buah yang dipelihara sampai panen dipertahankan sebanyak 2-4 buah per tanaman.

Gantungkan bakal buah yang sehat dengan mengikat cabang pangkal buah menggunakan tali raffia. Selanjutnya pangkas cabang tersier, kemudian sisakan 2 helai daun yang tumbuh dari batang bakal buah.

Agar supaya buah yang dihasilkan memiliki kadar kemanisan yang tinggi, maka harus dilakukan pemangkasan pada pucuk daun. Sehingga energi yang dihasilkan oleh tanaman akan difokuskan untuk pematangan buah. Untuk itu potong pucuk tanaman setelah jumlah ruas yang dihasilkan pada masing-masing cabang sekunder sudah mencapai 25 ruas.

7. Panen

Buah melon sudah siap untuk dipanen setelah tanaman mencapai umur 65 sampai 75 HST. Ciri-ciri buah melon yang sudah matang akan mengeluarkan aroma khasnya dan terjadi perubahan warna kulit menjadi kekuningan.


Gunakan gunting pangkas untuk memanen buah melon, sisakan 2 cabang dengan Panjang masing-masing kurang lebih 2,5 sampai 5 cm.

Referensi :
Davis, T. the imperfectly happy home (2017). Growing cantaloupe everything you need to know
Dyer, H, M. Gardening know how (2018). Container grown cantaloupe : care of cantaloupe in pots
Miller, R. Home Guides | SF Gate (2019). Tips for growing cantaloupe
Pleasant, J. Mother earth news (2011). All about growing melons
Wiley, D. Better homes & garden (2017). Must-know tricks for growing cantaloupe as big as your head

by Google