Crown Melon Dari Shizuoka, Jepang; Perpaduan Karya Seni Dan Teknologi Pertanian
Raden Pedia - Buah Crown melon sudah lama dikenal sebagai “king of fruit” nya Jepang. Di mana proses budidaya melon dari varietas muskmelon ini memadukan antara sentuhan karya seni dan teknologi canggih. Selain itu perawatannya yang sangat intensif menjadikan crown melon produksi Prefecture Shizuoka, Jepang ini dinilai sebagai salah satu buah melon dengan kualitas terbaik di dunia.
Karakteristik buah melon berlabel “crown melon” ini dapat dikenali mulai dari bentuk fisiknya, diantaranya; bulat sempurna dengan warna putih kekuningan, memiliki tangkai berbentuk huruf T, serta kontur jaring yang terlihat sangat menonjol.
Rasa daging buahnya sangatlah manis dengan kadar gula rata-rata 14 brix. Selain itu teksturnya yang juicy dan lumer di mulut, menjadikan crown melon berbeda dengan buah melon pada umumnya yang kebanyakan bertekstur renyah dan sedikit keras.
Harganya pun cukup fantastis. Untuk satu buahnya dibandrol dengan harga $150-$200 atau sekitar 2,5 juta rupiah. Memang dalam memproduksi crown melon ini petani harus merawat satu per satu tanaman melon yang dibudidayakan secara khusus di dalam greenhouse. Bahkan setiap satu tanaman dikondisikan supaya hanya menghasilkan satu buah melon yang terbaik.
Sejarah Perkembangan Crown Melon di Jepang
Tanaman melon varietas muskmelon pertama kali dikembangkan di Jepang pada era Taisho atau sekitar tahun 1912-1928, di Prefecture Shizuoka. Benih pertama kali didatangkan dari United Kingdom yang dikenal dengan varietas Earl-Feboritto atau Earl’s favorites.
Karena melon bukan tanaman asli daerah Jepang, maka buah crown melon yang dihasilkan seperti sekarang ini sebelumnya telah melalui proses uji coba yang panjang.
Akhirnya dengan menggunakan teknologi greenhouse tanaman melon dapat tumbuh dengan sangat baik. Yang kemudian Prefecture Shizuoka dikenal sebagai produsen crown melon dengan kualitas terbaik.
Penyebab Buah Crown Melon Bisa Sangat Manis dan Juicy
Salah satu komponen yang menyebabkan tanaman melon sangat cocok dibudidayakan di Prefecture Shizuoka adalah tingginya intensitas sinar matahari di daerah tersebut.
Bahkan Prefecture ini disebut sebagai daerah paling terang di dunia. Hal ini penting karena supaya dapat menghasilkan buah yang berkuakualitas, tanaman melon membutuhkan sinar untuk fotosintetis dengan intensitas yang tinggi.
Selain itu petani di daerah ini menggunakan greenhouse kaca dan akrilik untuk budidaya crown melon. Di mana intensitas sinar matahari yang masuk ke dalam greenhouse dan diterima oleh tanaman bisa tetap tinggi.
Tempat penanamannya pun tidak dilakukan di tanah bedengan, namun menggunakan pot berukuran besar yang diberi penyangga supaya terpisah dari tanah di bawahnya. Sehingga akar tanaman hanya mendapatkan nutrisi serta air yang tersedia di dalam pot.
Pupuk yang digunakan merupakan campuran dari berbagai bahan organic alami. Maka dari itu aroma dan rasa buah yang dihasilkan lebih kaya dibandingkan buah melon yang diproduksi secara masal dengan pupuk kimia sintetis.
Dengan teknik ini petani dapat mengontrol jumlah pupuk dan air yang diberikan sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman. Dari sini kualitas melon yang dihasilkan bisa konsisten, manis dan juicy sepanjang tahun.
Perawatan Buah Supaya Memiliki Bentuk Fisik Yang Nyaris Sempurna
Penilaian kualitas buah crown melon tidak hanya sebatas pada rasa daging buahnya saja, namun juga bentuk fisiknya. Terutama kontur jaring yang muncul di permukaan kulit, serta bentuk buahnya harus bulat. Di mana suhu udara dan jumlah air yang diserap oleh tanaman memegang peranan yang menentukan bentuk fisik tersebut.
Untuk itu petani crown melon mendesain greenhouse yang bisa secara otomatis mengatur suhu dan kelembaban udara. Di mana suhu udara ketika siang hari dipertahankan pada 30°C, sedangkan ketika malam hari suhu dijaga agar tetap 22°C.
Kaca greenhouse juga secara otomatis dapat membuka dan menutup untuk mengkondisikan suhu, kelembaban dan sirkulasi udara.
Pengairan dilakukan setiap pagi dan sore hari. Setelah buah yang dihasilkan sudah seukuran telur ayam intensitas pengairan dikurangi menjadi 2 hari sekali.
Nantinya tanaman melon mulai mengeluarkan bunga betina saat berumur 25 HST. Proses polinasi dilakukan dengan cara mengawinkan bunga betina dengan bunga jantan secara manual menggunakan kuas.
Setiap satu bunga betina dikawinkan dengan tiga bunga jantan. Saat ukuran buah sudah sebesar telur ayam dilakukan seleksi, di mana tiap tanaman hanya disisakan satu buah yang terbaik.
Tahapan yang paling menyita banyak waktu dan tenaga dalam perawatan crown melon di mulai saat memasuki hari ke 18-20 setelah polinasi. Yaitu aktifitas pemijatan dan polishing pada masing-masing buah secara manual. Setiap hari dengan menggunakan sarung tangan kain petani memijat dengan lembut permukaan buah melon.
Proses ini sangat penting agar supaya bentuk buah dapat bulat sempurna sekaligus memiliki kontur jaring yang indah. Selain itu supaya terhindar dari panasnya sinar matahari yang bisa merusak permukaan kulit buah, maka setiap buah perlu dibungkus dengan kertas.
Panen dan Inspeksi Kualitas Buah
Buah melon produksi daerah Shizuoka bisa dipanen ketika tanaman telah berumur 100 hari. Namun setelah melalui proses budidaya yang panjang tersebut belum menjamin semua buah yang dihasilkan bisa mendapat label “crown melon”.
Setiap buah yang dipanen akan diperiksa oleh tim inspeksi. Standar penilaiannya meliputi; bentuk harus bulat, bebas dari cacat, kontur jaring yang baik dan seragam serta kadar gula minimal 13 brix. Buah yang lolos inspeksi merupakan buah terbaik dan diberi label “crown melon” beserta lokasi daerah asal produksinya.
Dedikasi dan passion dalam melakukan budidaya melon tersebut menjadikan buah crown melon memiliki harga jual yang tinggi.
Sebagai gantinya petani di Prefecture Shizuoka dapat terus melestarikan budaya penanaman crown melon dari generasi ke generasi.
Referensi :
Crown melon (2019). The gift for the important people Japanese king of fruits: Crown Melon
Floyd, C. Business insider (2019). These melons can sell for as much as $22,500 each in Japan
Jie, P. Rice media (2019). The life-changing magic of a $158 melon
Melon fruits (2019). Cultivation method of muskmelon
Sharonchung (2018). Japan’s famous crown musk melon
Shigoku (2010). What is crown melon ?
Gambar :
Facebook.com/crown1921
https://melon-fruits.com/saibai/
Post a Comment for "Crown Melon Dari Shizuoka, Jepang; Perpaduan Karya Seni Dan Teknologi Pertanian"