Back to Top
Cerpen: Hargai HidupMu Kawan - radenpedia.com
Hargai HidupMu Kawan

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Selamat malam, Salam sejahtera untuk kita semua. Kali ini Radenpedia.com akan membagikan salah satu cerpen kiriman dari salah satu teman admin. Sebelumnya admin juga sudah mempublikasikan cerpen Spesial kemerdekaan yang berjudul Tempoer. Buat kamu yang belum baca silahkan baca juga ya.  Oke Langsung aja selamat membaca buat yang gabut gabut malam minggunya. :)

------------------------------------------------------
Karya: Linda Deliana Alvionita
Editor: R Ayi Hendrawan Supriadi

Hargai HidupMu Kawan


Aku adalah seorang yang hidup sebatang kara, tidak mempunyai adik ataupun kakak. orang tuaku telah meninggal dunia ketika mereka berusaha melindungiku disaat kecelakaan berantai 5 tahun yang lalu. Ku bisa melangsungkan hidup dari bekerja sebagai buruh tani.

Hari demi hari telah ku lewati dengan penuh perjuangan. Namun, Aku mulai bosan dan semangat yang mulanya membakar asa perlahan sudah mulai padam, seiring dengan kehidupan yang sedang ditempuh ini. Penderitaan dan cobaan terus menerus menerpa.

Hati ini menjerit, mengapa tuhan tak begitu adil padaku?? Untuk ku hidu? Bilasanya ku hanya berusaha tanpa arti. Setiap hari ku bekerja demi sesuap nasi. Hanya sekedar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati.

Rasa hampa dan putus asa kini telah menyelimuti semua tanpa ku sadari tanganku telah memegang seutas tali dan berniat bergantung diri di sebatang pohon.

Pohin yang dituju saat melihat gelagat seperti itu tiba-tiba menyapa lembut " Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri didahanku yang telah berumur ini, sayang bila dia patah, padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap disitu menghibur siapapun yang berada disekitar sini. Dengan bersunggut-sunggut ku pergi melanjutkan memilih pohon yang tidak jauh dari situ. Saat bersiap-siap kembali terdengar suara lirih si pohon " Hai anak muda, kamu lihat disini, ada sarang tawon yang sedang di kerjakan oleh bagitu banyak lebah dengan tekon dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri silahkan pindah ketempat lain kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras, tetapi tidak dapat menikmati hasilnya."

Sekali lagi tanpa menjawab sepatah katapun Aku berjalan mencari pohon yang lain, kata yang didengarpun tidak jauh berbeda. Anak muda, karena rindangnya daunku banyak dimanfaatkan manusia dan hewan untuk sekedar beristirahat dan berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati disini!!! "

Disitulah ku mulai termenung dan berfikir " Bahkan sebatang pohon pun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam serta bermanfaat bagi makhluk hidup lain." Segera timbul rasa kesadaran baru. " Aku manusia masih muda, kuat dan sehat, tidak pantas ku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, Ku harus mempunyai cita-cita dan akan bekerja dengan baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk hidup lain. " Akupu pulang dengan penuh semangat dan perasaan lega.


SEKIAN
------------------------------------------------------
Bagaimana pendapatnya Sob? Semoga dapat bermanfaat ya. Semoga nilai-nilai positif yang terkandung dapat terambil dan kita aplikasikan. Sampai jumpa di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


by Google