Back to Top

Perbedaan Konsep Ekonomi Makro dan Mikro

Raden Pedia
May 12, 2019
0 comments
Ilmu ekonomi ialah ilmu yang mempelajari perilaku manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang secara keseluruhan tidak terbatas, namun sumber daya yang tersedia terbatas.

Demi penghematan alat pemuas kebutuhan ini, manusia mempunyai alternatif penguunaan sumber daya, yaitu secara garis besar ilmu ekonomi terbagi menjadi 2 yaitu ilmu ekonomi makro dan mikro. Sebelum mengetahui apa perbedaan dari ekonomi makro dan mikro ini, mari kita mengetahui pengertian dari ekonomi makro dan mikro.
1. Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain: pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.

2. Ekonomi Mikro
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.
Konsep Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro
Setelah melihat definisinya, mari kini membedakan konsep dan penerapan keduanya.
#1 Ekonomi Makro
Melansir dari Thidiweb.com, konsep ekonomi makro terbagi menjadi 3 poin berikut:
  1. Pengeluaran (Output) dan Pendapatan (Income)
  2. Ukuran output secara makro adalah Produk Domestik Bruto (PDB).
  3. Tinggi rendahnya PDB suatu negara dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, akumulasi modal, dan kualitas sumber daya manusia.
Jika suatu negara mampu mengadopsi teknologi canggih, memiliki akumulasi modal yang tinggi, dan tingkat pendidikan yang menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang tinggi, maka akan memiliki PDB yang tinggi pula.
Hal ini berlaku sebaliknya.
Tingkat Pengangguran
Akibat tingkat pengangguran tinggi, maka beban negara semakin berat dan pertumbuhan ekonomi menjadi lambat dikarenakan produksi nasional rendah.
Selain itu, pengangguran juga berdampak pada tingkat daya beli masyarakat yang rendah sehingga mengakibatkan lesunya perekonomian suatu negara.
Inflasi dan Deflasi
Inflasi dan deflasi berkaitan dengan moneter.
Inflasi merupakan kenaikan harga umum, sedangkan deflasi kebalikannya, yakni penurunan harga.
Perubahan harga yang begitu drastis baik inflasi maupun deflasi berisiko pada terjadinya krisis perekonomian negara secara menyeluruh.
Pada kondisi seperti ini maka pemerintah perlu ikut campur tangan dengan menerapkan kebijakan fiskal dan moneter.
#2 Ekonomi Mikro
Melansir dari laman yang sama yakni Thidiweb.com, konsep ekonomi mikro terbagi menjadi 3 poin berikut:
Teori Produksi
Barang dan jasa ada karena diproduksi terlebih dahulu. Pada produksinya memerlukan input sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkannya.
Teori produksi ini tidak lain merupakan pemahaman tentang teori produksi yang berkaitan dengan kuantitas dan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, biaya produksi, dan lain sebagainya.
Teori Harga
Harga adalah penentu nilai suatu barang atau jasa. Selain itu, harga berkaitan erat dengan interaksi antara permintaan (demand) dan penawaran (supply).
Jadi, penentuan harga suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh tingkat permintaan konsumen dan penawaran oleh produsen terhadap barang atau jasa tersebut.
Harga bersifat fluktuatif, pada teori ini berlaku hukum permintaan dan penawaran.
Teori Distribusi
Produksi barang tidak bisa dilakukan tanpa adanya pendistribusian bahan baku. Pengaplikasian modal untuk distribusi, termasuk juga untuk upah pekerjanya.
Selain itu, distribusi juga dimaksudkan sebagai bagian dari kegiatan pemasaran (marketing) atau penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
Pada proses ini muncul rantai distribusi yang melibatkan peran dari distributor, pedagang grosir, dan juga retail termasuk reseller dan dropshipper.
Perbedaan Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro di Indonesia
Melihat perbedaan definisi dan konsepnya, maka tentunya ekonomi makro dan mikro pun berbeda penerapannya di tanah air kita tercinta.
Untuk mengatasi permasalahan ekonomi mikro ini, Presiden Jokowi menyarankan adanya unsur ekonomi makro, di mana penyusunan kebijakan harus melihat perekonomian secara agregat atau menyeluruh.
Dengan demikian, meski ibu Mia mengeluh tarif listrik tinggi kita tidak boleh langsung bereaksi.
Kita harus melihat dahulu secara keseluruhan, faktanya tarif listrik di Indonesia selama beberapa tahun terakhir tidak mengalami kenaikan, sehingga inflasi relatif terjaga.
Oleh karena itu, pemerintah tidak bisa langsung menurunkan tarif listrik, tapi pemerintah juga harus memikirkan dampak terhadap PT PLN (Persero) selaku produsen, termasuk besaran subsidi yang diberikan pemerintah untuk mengkompensasinya.
Inilah gambaran penerapan ekonomi makro untuk mengatasi permasalahan ekonomi mikro di Indonesia.
Hal sama juga berlaku dalam menyikapi keluhan ibu Nurjanah.
Meski ada keluhan dari Ibu Nurjanah, pemerintah juga harus melihat sisi permintaan dan penawaran secara menyeluruh.
Misalnya, pengunjung pasar tradisional sepi, namun pengunjung pasar modern maupun pasar daring meningkat sehingga secara keseluruhan perekonomian masih tumbuh.
Kesimpulannya, Secara garis besar permasalahan kebijakan ekonomi makro di Indonesia mencakup dua hal yaitu:
Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi perekonomian, yaitu tentang inflasi, pengangguran dan neraca pembayaran.
Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi.
 Sedangkan mikro ekonomi lebih menitik beratkan pada analisis mengenai masalah membuat pilihan untuk:
Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber ekonomi, dan

Mencapai kepuasan yang maksimum dalam penggunaan sumber-sumber tersebut (seperti Ibu Mia dan Ibu Nurjanah).

by Google